Bab 210
Bab 210 Berganti Nama Menjadi Grup Bintang Darma
Melalui pengakuan langsung Helmi, Ardika sudah bisa memastikan bahwa kejadian yang menimpa Delvin dua tahun yang lalu adalah ulah tiga keluarga besar.
Kala itu, Delvin sudah sukses dalam merintis kariernya. Impian terbesarnya adalah kembali ke kampung halamannya dan memajukan perekonomian kampung halamannya. Dia memperkenalkan bisnis pesisir wilayah selatan ke Kota Banyuli. Selain itu, dia mengundang tiga keluarga besar untuk bekerja sama dengannya dengan tulus. Namun, siapa sangka seolah mengundang serigala masuk ke dalam kandang domba, tiga keluarga besar langsung menghilangkan nyawanya dan merebut aset Grup Bintang Darma.
Perebutan aset itu sama dengan perebutan aset Grup Agung Makmur yang mereka lakukan bersama Keluarga Mahasura ibu kota provinsi lima tahun yang lalu.
Sebagian dari sejarah perkembangan tiga keluarga besar dipenuhi dengan darah dan air mata orang lain.
Setelah merebut aset Grup Agung Makmur, kedudukan keluarga mereka naik dari keluarga kaya kelas satu menjadi keluarga kaya puncak.
Lalu, setelah merebut aset Grup Bintang Darma, kedudukan mereka di Kota Banyuli menjadi makin kokoh.
Dendam baru dan dendam lama yang berkecamuk di dalam hatinya, membuat Ardika makin yakin untuk menghancurkan tiga keluarga besar!
Tidak hanya itu, sebagai hukuman, Ardika ingin membuat tiga keluarga kaya hidup dalam ketakutan.
Dia ingin membuat mereka melihat dengan mata kepala sendiri dirinya merebut seluruh aset tiga keluarga besar dengan cara yang paling familier bagi mereka hingga tiga keluarga besar hancur tak bersisa!
Karena itulah, Ardika mengubah namanya menjadi Raka. Dia menggunakan cara kejam yang mereka gunakan untuk merebut Grup Kejora.
Grup Kejora bukan tidak bersalah.
Saat Grup Bintang Darma tertimpa masalah, sebagai presdir Bank Banyuli, Diego menggunakan wewenangnya untuk kepentingan tiga keluarga besar.
Kemudian, dia sendiri juga mendapat keuntungan, semua keuntungan itu berubah menjadi aset Grup Kejora.
Dengan mengandalkan tiga keluarga besar, Grup Kejora juga sudah berkembang menjadi sebuah perusahaan dengan aset triliunan.
Namun, sayang sekali, orang yang sudah mereka provokasi adalah Ardika.
Jerih payah Diego dan adiknya dalam mengelola perusahaan ini selama dua puluh tahun hancur begitu saja.
‘Jesika, selanjutnya ubah nama Grup Kejora menjadi Grup Bintang Darma. Aku ingin menunjukkan kepada tiga keluarga besar, sekaligus seluruh Kota Banyuli, milik sahabatku yang telah tiga keluarga besar rebut, akan aku rebut kembali semuanya!” kata Ardika pada Jesika sambil bangkit dari kursinya.
Seperti biasa, Ardika hanya melakukan perencanaan. Setelah perusahaan ini jatuh di tangannya, dia tidak akan mengelola perusahaan ini secara pribadi.
Karena itulah, untuk sementara waktu Jesika juga yang harus menjadi menduduki posisi direktur perusahaan ini.
Grup Bintang Darma adalah milik Delvin sekeluarga.
Walaupun Delvin sudah mati, tetapi dia masih punya orang tua dan seorang putri.
Setelah Livy tumbuh dewasa, kalau dia memiliki kemampuan untuk mengelola perusahaan, Ardika akan menyerahkan Grup Bintang Darma padanya.
Kalau Livy tidak memiliki kemampuan mengelola perusahaan atau tidak tertarik untuk mengelola perusahaan, maka bisa mempekerjakan orang yang profesional untuk mengelola perusahaan.
Satu hal yang pasti adalah setelah bertemu dengan Ardika, nasib keluarga Delvin langsung berubah drastis. Mereka akan melewati kehidupan yang baik seumur hidup mereka.
Setelah berpesan pada Jesika, Ardika mengendarai mobil ke Grup Agung Makmur.
Saat ini, suasana di Grup Agung Makmur sangat baik.
+15 BONUS
Kali ini, Grup Agung Makmur tidak hanya sudah melewati krisis pemutusan pinjaman, mereka bahkan memiliki dana investasi sebesar lebih dari delapan triliun.
Luna juga memenuhi janji yang sebelumnya keluar dari mulut Ardika. Semua gaji karyawan yang tetap bertahan di Grup Agung Makmur dinaikkan tiga kali lipat. Selain itu, bonus mereka juga dinaikkan dua kali lipat.
Kebetulan, karena sudah mendekati tahun baru, bonus juga sudah diberikan kepada para karyawan terlebih dahulu.NôvelDrama.Org holds text © rights.
Karena sebelumnya beberapa kepala departemen sudah mengundurkan diri, Luna memilih orang-orang yang cocok di antara karyawan yang masih bertahan untuk menempati posisi-posisi kosong itu.
Setelah menerima bonus, para karyawan sangat senang, seolah-olah sedang melewati tahun baru. Mereka semua makin semangat
bekerja.
Tidak hanya mereka, Luna juga makin bersemangat. Dia bertekad untuk mengembangkan Grup Agung Makmur menjadi sebuah
perusahaan raksasa yang kuat.
*Karena krisis yang menimpa perusahaan sebelumnya, banyak karyawan yang mengundurkan diri. Jadi, harus segera merekrut karyawan
baru.”
Luna meminta Departemen Personalia untuk segera melakukan perekrutan karyawan baru, agar perusahaan bisa berjalan normal kembali.
Begitu Grup Agung Makmur mengumumkan pembukaan lowongan kerja, orang-orang yang datang untuk melamar kerja sangat banyak.
Kejadian dua puluhan perusahaan memberi investasi pada Grup Agung Makmur benar-benar menggemparkan.
Banyak orang yang mulai memercayai masa depan Grup Agung Makmur pasti cerah.
Bahkan, ada beberapa pelamar kerja diam-diam datang melamar kerja tanpa sepengetahuan atasan tempat mereka bekerja saat ini.
Saat orang-orang yang datang untuk melamar kerja memenuhi lokasi perekrutan, tiba-tiba sekelompok memasuki Grup Agung Makmur dan memotong barisan tanpa aturan.
“Hei, siapa kalian?! Apa kalian nggak tahu cara berbaris?!”
Saking banyaknya orang yang datang untuk melamar kerja, lokasi perekrutan memang sudah sangat padat. Begitu melihat sekelompok orang itu memotong barisan begitu saja, tentu saja para pelamar kerja tidak senang.
Seorang pria yang memimpin kelompok itu memelototi pelamar kerja yang berbicara itu dengan ekspresi arogan. “Kamu datang melamar kerja tanpa tahu aku siapa?”
“Aku adalah Karlos, Kepala Departemen Personalia Grup Agung Makmur. Aku yang menentukan siapa di antara kalian yang bisa bekerja di Grup Agung Makmur!”