Menantu Pahlawan Negara

Bab 213



Bab 213 Tidak Terima

Sebenarnya, anggota Keluarga Basagita juga bergegas kembali setelah mendengar Grup Agung Makmur menerima dana investasi sebesar lebih dari empat triliun.

Sebelumnya, melihat Grup Agung Makmur sudah berada di ambang kehancuran, mereka buru-buru memutuskan hubungan dengan perusahaan dan segera menunjuk Luna sebagai manajer umum dan membiarkannya memikul semua beban seorang diri.

Namun, setelah mendengar kabar Grup Agung Makmur berhasil melewati krisis dan memperoleh dana investasi besar, anggota Keluarga

Basagita menyesali keputusan mereka.

Terutama Yanto sekeluarga, mereka takut posisi Luna sebagai manajer umum di perusahaan tak tergoyahkan.

Karena itulah, mereka segera memanggil Tuan Besar Basagita dan bergegas ke sini.

Saat ini, setelah mendengar kata-kata provokatif dari Karlos, mereka langsung kesal sekaligus panik.

“Tuan Besar, cepat hentikan Luna. Dia ingin mengendalikan kita dan menguasai Grup Agung Makmur sepenuhnya!”

Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Tuan Besar Basagita dan memintanya untuk mencabut Luna dari

posisinya.

*Omong kosong apa yang kalian bicarakan?! Aku melakukan semua ini demi kepentingan Grup Agung Makmur!”

Melihat anggota keluarganya menuduhnya dengan tuduhan tak berdasar itu, Luna benar-benar kesal setengah mati.

Saat Grup Agung Makmur menghadapi krisis, orang-orang ini buru-buru memutuskan hubungan dengan perusahaan dan memikirkan

cara untuk mempertahankan rumah dan mobil mereka.

Hanya dia seorang yang tetap bertahan di Grup Agung Makmur hingga melewati krisis.

Orang-orang ini sengaja datang untuk berebut keuntungan Grup Agung Makmur, bahkan ingin mencabut mengeluarkan dirinya yang

sudah memberi kontribusi besar dalam menyelamatkan Grup Agung Makmur.

Dia benar-benar sangat kecewa pada orang-orang ini.

Namun, hal yang lebih membuatnya kecewa lagi adalah keputusan yang diambil oleh Tuan Besar Basagita. “Luna, kami menghargai kontribusimu dalam menyelamatkan perusahaan di masa krisis. Tapi, sekarang krisis sudah berlalu. Kamu nggak cocok untuk menempati

posisi manajer umum lagi. Seperti sebelumnya, kamu bertanggung jawab atas lokasi konstruksi saja.”

Luna langsung membelalak kaget.

Dia baru diangkat sebagai manajer umum, bahkan dia menduduki jabatan ini belum sampai dua puluh empat jam, tetapi sekarang

jabatannya sudah dicopot?

“Kakek, kalian anggap aku apa? Saat Grup Agung Makmur tertimpa masalah, aku yang harus menyelesaikan masalah. Tapi, begitu masalah terselesaikan, aku langsung diusir begitu saja. Apa kalian nggak merasa kalian sudah keterlaluan?!” kata Luna derigan mata

memerah dan nada marah.

Tuan Besar Basagita mendengus dengan canggung, lalu berkata dengan marah. “Aku adalah presdir Grup Agung Makmur. Selain itu, aku

adalah kakekmu. Apa kamu bermaksud membantah perintahku?!”

Luna mengatupkan bibirnya dengan rapat.

Dia merasa sangat sedih, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya melawan perintah kakeknya.

Namun, dia benar-benar tidak rela menyerahkan Grup Agung Makmur kepada anggota Keluarga Basagita yang tidak bertanggung jawab, bahkan boleh dibilang mereka semua adalah pecundang.

Dalam krisis kali ini, mereka sudah melihat karakter asli orang-orang ini dengan sangat jelas.

Melihat ekspresi sedih Luna, anggota Keluarga Basagita tampak sangat bangga.

“Luna, jangan bilang kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan Grup Agung Makmur. Semua orang tahu kamu hanya beruntung, kamu nggak punya kemampuan apa pun!”

+15 BONUS

“Biarpun kamu benar-benar mengandalkan kemampuanmu sendiri untuk menyelamatkan Grup Agung Makmur, tapi apa kamu bisa melawan perintah Tuan Besar? Hanya dengan satu kalimat dari Tuan Besar, kamu akan dikeluarkan dari Keluarga Basagita kapan saja!”

Wisnu dan Wulan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyindir Luna, bahkan David dan orang-orang lainnya yang bukan merupakan anggota Keluarga Basagita juga mencibir dan mengejek Luna.

“Bu Luna, kamu nggak memegang kendali atas Grup Agung Makmur. Kami sama sekali nggak butuh persetujuan darimu untuk kembali bekerja di perusahaan ini. Kamu pikir kamu siapa?!”

Karlos juga ikut menyindir Luna.

Sekarang, orang-orang yang bertahan di Grup Agung Makmur sudah berdiri di pihak Luna.

Tentu saja Tuan Besar Basagita dan yang lainnya tidak akan tenang.

Jadi, kalau mereka ingin kembali memegang kendali atas perusahaan, tentu saja mereka akan mengizinkan Karlos dan karyawan- karyawan lama lainnya kembali bekerja di Grup Agung Makmur.

“Tuan Besar, nggak masalah kalau kamu nggak mengizinkan istriku untuk menjadi manajer umum. Kamu berencana menyerahkan posisi

itu kepada siapa?”

Tepat pada saat ini, Ardika berjalan memasuki gedung tanpa ekspresi.

“Kali ini, Grup Agung Makmur hampir hancur karena kamu! Tapi, kamu malah masih berani menanyakan hal itu padaku?!”

Begitu melihat Ardika, secara naluriah kebencian langsung menyelimuti hati Tuan Besar Basagita.

Kemudian, pria tua itu berkata dengan dingin. “Ada banyak kandidat yang pantas untuk menduduki posisi manajer umum Grup Agung

Makmur. Aku akan menyerahkan posisi itu kepada Yanto!”

Sebelumnya, karena kurang berkemampuan dalam mengelola perusahaan, dia mencopot Yanto dari posisi manajer umum.

Namun, setelah membiarkan Luna memegang kekuasaan atas perusahaan selama beberapa waktu, dia malah merasa walaupun putra sulungnya itu memang kurang berkemampuan, setidaknya putranya patuh padanya.

“Yanto?”

Ardika tertawa.

Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah karyawan yang berada di belakang Luna. Kebanyakan dari mereka adalah baru saja dipromosikan oleh Luna dan menduduki posisi menengah ke atas perusahaan. Lalu, dia tersenyum dan bertanya, “Apa kalian bersedia menerima Yanto menjadi manajer umum kalian?”

“Kami nggak terima!”

Suara teriakan mereka sangat keras, seolah-olah bisa meruntuhkan seluruh gedung Grup Agung Makmur!All content © N/.ôvel/Dr/ama.Org.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.