Menantu Pahlawan Negara

Bab 430



Bab 430 Kecurigaan Luna

Tuan Besar Basagita juga membawa anggota Keluarga Basagita yang tampak sedih dan panik ke Vila

Cakrawala dengan tergesa–gesa.

“Luna, sudah kubilang cepat atau lambat Ardika pasti akan mencelakal Keluarga Basagita. Aku sudah menyuruhmu untuk bercerai dengannya, tapi kamu malah nggak dengar. Sekarang kamu sudah lihat sendiri, ‘kan? Grup Lautan Berlian akan membalas dendam kepada seluruh Keluarga Basagita!”

“Ardika adalah pembawa sial. Luna, kamu juga pembawa sial. Kalian sekeluarga adalah pembawa sial!”

“Luna, kamu beri tahu anggota Grup Lautan Berlian, kalau mau membalas dendam, targetkan keluarga. kalian saja! Hal ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan anggota Keluarga Basagita lainnya!”

Begitu datang, anggota Keluarga Basagita langsung memarahi Luna sekeluarga. Sementara itu, Tuan Besar Basagita berteriak dengan marah sambil mengentakkan kakinya.

Sorot penuh amarah orang–orang itu, seolah–olah ingin membakar Luna sekeluarga hidup–hidup.

Namun, terlepas dari semarah apa pun mereka saat ini, sorot mata ketakutan tetap tampak jelas di mata

mereka.

Kali ini, Keluarga Basagita sudah sepenuhnya hancur.

Bagaimana mungkin Keluarga Basagita yang lemah mampu menahan api amarah Grup Lautan Berlian?!

Tepat pada saat semua orang diliputi perasaan putus asa, Xavier berjalan menghampiri mereka.

“Aku punya cara untuk menghentikan Grup Lautan Berlian membalas dendam kepada Keluarga Basagita!

Satu kalimat yang keluar dari mulut Xavier ini menarik perhatian semua orang.

Tuan Besar Basagita segera bertanya, “Tuan ini adalah?”

Amanda menepuk tangannya dengan senang. “Astaga, kenapa tadi aku nggak kepikiran? Ayah Xavier adalah wakil komandan tim tempur Provinsi Denpapan!”

“Putra wakil komandan tim tempur Provinsi Denpapan!”

Semua anggota Keluarga Basagita langsung menatap Xavier dengan tatapan penuh harap.

“Xavier, apa kamu bisa menyelamatkan Keluarga Basagita?!” tanya Desi dengan terburu–buru, seolah- olah sudah menemukan sosok penyelamat.

Amanda berkata, “Kak, dengan identitas ayah Xavier, menyelamatkan Keluarga Basagita adalah hal yang mudah….”

“Diam kamu!”

Saat ini, Doni, suami Amanda tiba–tiba menyela ucapan Istrinya dan memelototi istrinya.

“Thomas, kapten baru tim tempur Provinsi Denpapan akan segera naik jabatan, kalau di saat seperti ini kalian meminta ayah Xavier ikut campur dalam hal seperti ini, bagaimana kalau Kapten Thomas nggak senang?!”

Walaupun kesal, Amanda tidak berani mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Anggota Keluarga Basagita tampak kecewa.

Ya, benar. Bagaimana mungkin seorang wakil kapten tim tempur ikut campur dalam hal yang tidak menguntungkan ini?

Tadi, Xavier tidak langsung buka suara. Hingga saat seluruh anggota Keluarga Basagita sudah putus asa, dia baru berkata, “Paman Doni, tadi aku sudah menghubungi ayahku. Begitu ayahku mendengar aku mengatakan ingin membantu Luna, Ayah langsung setuju untuk membantu.”

Doni tercengang sejenak. Kemudian, dia melirik Luna tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Anggota Keluarga Basagita juga melirik Luna, lalu melirik Xavier. Dalam sekejap, mereka sudah

memahami sesuatu hal

Ternyata Xavier mengincar Luna!

“Tuan Muda Xavier, ayah Tuan bersedia memberikan bantuan sebesar ini kepada kami, kalau ada

persyaratan, katakan saja. Keluarga Basagita pasti akan memenuhinya!” kata Tuan Besar Basagita sambil memukul dadanya dengan penuh keyakinan.

“Aku nggak punya persyaratan apa pun.”

Jawaban Xavier di luar perkiraan semua orang. Mereka mengira pemuda itu akan memanfaatkan

kesempatan ini untuk memaksa Luna menyetujui permintaannya.

“Tapi….”

Xavier mengalihkan pandangannya ke arah Luna dan berkata, “Dengan mempertimbangkan ayahku. Grup Lautan Berlian bisa nggak membalas dendam pada Keluarga Basagita. Tapi, Keluarga Basagita

juga harus memberi mereka sebuah alasan yang masuk akal untuk ditunjukkan kepada orang luar. Siapa pun tahu bahwa orang–orang yang berkuasa di dunia preman paling mementingkan harga diri.”

“Luna mengumumkan bercerai dengan Ardika. Tanpa adanya ikatan pernikahan antara Luna dan Ardika. Grup Lautan Berlian baru punya alasan yang masuk akal untuk berhenti membalas dendam pada Keluarga Basagita.”

Setelah berpikir sejenak, semua orang beranggapan ucapan Xavier memang masuk akal.

“Luna, kamu sudah dengar belum? Cepat umumkan perceraianmu dengan Ardika!”

Tuan Besar Basagita dan yang lainnya memelototi Luna.

Untuk sesaat Luna tidak berbicara.

Sesampainya di rumah, dia terus memikirkan satu hal

Tina menunjukkan bukti bahwa Ardika sudah lama merencanakan pembunuhan Alden.

Namun, apa memang itu faktanya?!

Tiba–tiba, Luna mendongak dan melontarkan sebuah pertanyaan yang tak terduga. “Apa Pak Alden benarContent provided by NôvelDrama.Org.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.